Aspek Desain (Produk) dan Aspek Produksi & Teknologi (Kewirausahaan)
Nama : Prisco Prima Sandy
NPM : 35416801
- Aspek Desain Produk
1. Peluang Usaha
"Usaha atau dapat juga disebut suatu adalah:
"Usaha atau dapat juga disebut suatu adalah:
Suatu bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terua-menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbentuk badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan disuatu daerah dalam suatu negara".
Dari definisi diatas yang paling penting kita hayati adalah "melakukan kegiatan secara terus-menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan". peluang usaha adalah sebuah kesempatan untuk menjalankan sebuah kegiatan bisnis untuk mendapatkan royalty maupun keuntungan dengan cara strategi yang telah ditetapkan. Kesempatan usaha yang terbuka lebar ini tiadk boleh dilewatkan oleh mereka yang memiliki jiwa berwirausaha.
2. Konsep Perancangan Produk
Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk sampai produk diperkenalkan ke pasar. Perencanaan produk juga merupakan suatu proses secara periodik yang mempertimbangkan portofolio dari proyek pengembangan produk untuk dijalankan. Perusahaan pengembang produk secaara periodik dan berkelanjutan akan membuat perencanaan produk, sehingga perusahaan dapat menghasilkan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperoleh keuntungan unntuk kemajuan perusahaan tersebut.
Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pembangunan secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim pengembang yang lebih besar dibentuk. Perencanaan produk harus menjadi dasar utama dalam pengembangan produk suatu perusahaan pengembang produk suatu perusahaan pengembang produk. Tanpa perencanaan yang baik, perusahaan dapat memperoleh permasalahan dalam menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Perencanaan juga merupakan bagian penting dalam persaingan bisnis, terutama untuk bersaing dengan perusahaan penghasil produk sejenis dan munculnya teknologi baru dalam pengembangan produk. Sebagai contoh, saat ini perusahaan pengembang produk otomotif telah menghasilkan berbagai teknologi baru terkait dengan keselamatan dan kenyamanan berkendara.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa berbagai perusahaan pengembang produk otomotif telah mampu menghasilkan produk berteknologi tinggi, aman, dan nyaman. Dalam hal ini, perusahaan harus membuat perencanaan produk minimal sama dengan yang telah dihasilakan oleh perusahaan sejenis atau jika memungkinkan dapat lebih baik, sesuai dengan kelas dan ssegmen pssar yang dituju.
Kegiatan perencanaan produk menjamin bahwa proyek pengembangan produk mendukung strategi bisnis perusahaan yang lebih luas. Semua perusahaan pengembang produk menginginkan kesuksesan secara ekonomi dalam pegembangan produknya. Oleh karena itu, perencanaan produk harus dikaitkan dengan strategi bisnis perusahaan, sehingga menjadi satu kesatuan perencanaan yang komperehensif dalam perusahaan tersebut, dan melibatkan semua fungsi dalam perusahaan.
3. Pemilihan Desain Produk
Desain produk (product design) adalah proses menentukan karakteristik dan fitur unik dari produk. Pemilihan proses (process selection) adalah pengembangan proses yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut. Manufakturabilitas (manufacturability) adalah kemudahan dalam memproduksi produk, yang mencakup kemudahan dalam mendesain produk, mempersiapkan peralatan dan bahan baku, serta menyediakan keahlian tenaga kerja.
Dimensi desain pada produk barang mencakup bentuk, warna, kinerja, rasa, dll. Sementara pada produk jasa, terdapat tambahan dimensi layanan, yang berupa aspek estetika dan aspek psiko+logis
Pengerti+an Desain Produk Menurut Para Ahli
Beberapa ahli di bidangnya telah mendefiniskan tentang definisi desain produk, antara lain :
- Yus+ R Hadjadinata (1995) menyatakan bahwa desain produk berkaitan dengan bentuk dan fungsi. Disain tentang bentuk berkaitan dengan perencanaan dan penampilan dari produk. Sedangkan desain tentang fungsi berkaitan dengan bagaimana produk dapat digunakan.
- Suyadi Prawirosentono (1996), desain produk adalah rancang bangun dari suatu produk yang akan diproduksi.
- Bagas Prastyowibowo (1999), desain produk adalah salah satu unsur untuk memajukan industri agar produk hasil industri tersebut dapat diterima oleh masyarakat, karena produk tersebut memilikii kualitas baik, harga terjangkau, desain menarik, mendapatkan jaminan dan lain sebagainya.
- Franklin G Moore dan Thomas E Hendrick (1999), desain produk merupakan hal yang sangat penting, karena produk baru dapat menaikan dua kali atau tiga kali omset suatu organisasi pada suatu waktu.
- Imam Djati Widodo (2005), desain produk adalah suatu pendekatan sistematis untuk mengintegrasikan perencanaan produk dan proses yang berpengaruh, termasuk manufaktur dan pendukungnya.
* Proses Pemilihan Produk
Step 1: Pengembangan
Ide (Idea Development)
Ide terhadap produk
dapat muncul dari dalam perusahaan – seperti manajer produk atau teknisi –
maupun dari luar perusahaan – seperti pelanggan, pesaing, pemasok, dll–. Riset
pasar (market research) mengumpulkan informasi dari pelanggan dengan
mempelajari selera dan pola pembelian pelanggan. Pembandingan (benchmarking)
mempelajari praktik kerja dari perusahaan terbaik dan membandingkan kinerja
diri dengan kinerja mereka. Reverse engineering adalah metode
dengan membeli produk pesaing dan membongkarnya untuk mempelajari komponen dan
fitur produk.
Step 2: Penyaringan
Produk (Product Screening)
Selanjutnya tim penyaringan
melakukan evaluasi terhadap realisasi ide produk menurut fungsi bisnis utama,
seperti keuangan, pemasaran, dan operasi.
Salah satu teknik yang
digunakan adalah break-even analysis. Teknik ini menghitung jumlah
produk yang harus dijual perusahaan agar menutupi biaya produksinya.
Step 3: Desain Awal
dan Pengujian (Prelimenary Design and Testing)
Pada tahap ini, desain
produk yang telah dipilih diwujudkan dalam bentuk prototipe. Prototipe tersebut
diuji, dan hasil pengujian digunakan untuk merubah desain produk. Proses
dilanjutkan dengan merevisi dan membuat ulang prototipe sesuai desain yang
baru. Proses ini diulang beberapa kali hingga seluruh kesalahan mayor
diperbaiki. Pada tahap ini perlu pertimbangan terhadap biaya dan waktu untuk
jumlah pengujian ulang yang dilakukan.
Step 4: Desain Akhir (Final
Design)
Merupakan tahap
perancangan akhir yang menguraikan antara lain, spesifikasi produk akhir,
intruksi pemrosesan, pekerjaan yang harus dilakukan, peralatan dan bahan baku
yang digunakan, serta pengaturan produksi lainnya.
- Aspek Produksi & Teknologi
1. Pemilihan Teknologi
Terkait dengan teknologi manufaktur yang akan digunakan, perlu dipilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan produk. Pemilhan teknologi mempunyai dampak tterhadap semua bagian operasi, terutama dalam pekerjaan membuat desain. Selain itu juga mempengaruhi seluruh aspek operasi lainnya. Pemilihan teknologi manufaktur juga mempengaruhi strategi perusahaan serta bagian operasi dan bisnis.
2. Perancangan Proses Produksi
Strategi proses didalam manajemen operasional disebut juga sebagai stategi transformasi input faktor menjadi outputs. Strategi yaitu untuk dapat memproduksi barang dan jasa yang sesui dengan keinginan konsumen yang selalu berubah-ubah, dilakukan dengan sistem tranformasi yang efektif dan efisien. Didalam sistem operasiaonal dikenal ada 4 stategi proses yaitu;
* Proses Produksi yang Terputus-putus (Intermitten Process)
Merupakan kegiatan operasional yang mempergunakan peralatan produksi yang disusun dan diatus sedemikian rupa, yang dapat dimanfaatkan untuk secara fleksible untuk mendapatkan berbagai produk dan jasa. Pada umumnya, proses intermitten merupakan sistem operasional yang tidak terstandadisasi, hanya berdasarkan keinginan pelanggan pada saat dilakukan pemesanan. Sebagai contoh dibidang produksi dan dibidang pelayanan.
Merupakan kegiatan operasional yang mempergunakan peralatan produksi yang disusun dan diatus sedemikian rupa, yang dapat dimanfaatkan untuk secara fleksible untuk mendapatkan berbagai produk dan jasa. Pada umumnya, proses intermitten merupakan sistem operasional yang tidak terstandadisasi, hanya berdasarkan keinginan pelanggan pada saat dilakukan pemesanan. Sebagai contoh dibidang produksi dan dibidang pelayanan.
* Proses Produksi yang Kontinu (Continous Proscess)
Merupakan proses produksi yang mempergunakan peralatan produksi yang disusun dan diatur dengan memperhatikan urutan-urutan kegiatan atau routing dalam menghasilkan produk dan jasa, serta bahan di dalam prose telah terstandardisasi. Contoh; minuman ringan.
Merupakan proses produksi yang mempergunakan peralatan produksi yang disusun dan diatur dengan memperhatikan urutan-urutan kegiatan atau routing dalam menghasilkan produk dan jasa, serta bahan di dalam prose telah terstandardisasi. Contoh; minuman ringan.
* Proses Produksi Berulang-ulang (Repetitive Process)
Merupakan proses produksi yang menggabungkan fungsi intermitten process dan continous process. Tetapi proses ini mempergunakan bagian dan bahan komponen yang berbagai jenis dianta proses continu.
Merupakan proses produksi yang menggabungkan fungsi intermitten process dan continous process. Tetapi proses ini mempergunakan bagian dan bahan komponen yang berbagai jenis dianta proses continu.
* Produksi Massa (Mass Customization)
Merupakan proses produksi dengan menggabungkan Intermitten Process, Contious Process, serta Repetitive Process, yang menggunakan berbagai komponen bahan, mempergunakan teknik skedul produksi dan mengutamakan kecepatan pelayanan. Umumnya, mass customization merupakan pengabungan usaha produk barang dan jasa pelayanan, sebagian besar pada operasional layanan (jasa).
Merupakan proses produksi dengan menggabungkan Intermitten Process, Contious Process, serta Repetitive Process, yang menggunakan berbagai komponen bahan, mempergunakan teknik skedul produksi dan mengutamakan kecepatan pelayanan. Umumnya, mass customization merupakan pengabungan usaha produk barang dan jasa pelayanan, sebagian besar pada operasional layanan (jasa).
3. Penentuan Mesin dan Peralatan
Penentuan mesin utama produksi ditentukan berdasarkan diagram alir produksi.dalam proses produksi terdapat proses utama dan juga proses penunjang. Jenis proses utama sangat terganung pada produk yang diinginkan. Setiap tahap produksi utama dan beberapa proses pendukung penting mengharuskan adanya peralatan utama. Sedangkan, penentuan jenis peralatan ditentukan dengan mempertimbangkan kapasitas dan spesifikasi peralatan yang sesuai dengan neraca massa dan energi. Dengan berkembangnya revolusi industri 4.0 maka peralatan dapat dirancang spesifikasi digitalisasi atau dibantu dengan sistem komputasi yang terintegrasi.
4. Tata Letak Pabrik
4. Tata Letak Pabrik
Terdapat 2 metode pendekatan yang digunakan untuk menentukan alternatif lokasi pabrik, yaitu metode kualitatif (Ranking Procedure) dan metode kuantitatif (Metode Analisa Pusat Gravitasi/ COG dan Metode Coverage Center).
* Alternatif pemilihan lokasi pabrik dengan metode kuantitatif. Metode ini bersifat kuantitatif dan dianggap obyektif karena penilaiannya akan didasarkan pada ukuran-ukuran yang bisa dikuantifikasikan secara nyata. Metode kuantitatif yang mana secara garis besar kita bagi menjadi 2 metode dasar, yaitu:
A. Metode Centre Of Gravity (COG)
B. Metode Coverage Center
Metode Centre Of Gravity (COG) dan Metode Coverage Center ini sama-sama memiliki 4 langkah yang harus dilakukan.
* Alternatif pemilihan lokasi pabrik dengan metode kualitatif (Ranking Procedure). Metode ini lebih bersifat kualitatif atau subyektif. Disini akan baik aplikasinya untuk problema-problema yang sulit utuk dikualifikasikan. Prosedur yang harus dilaksanakan dalam pendekatan dengan metode kualitatif ini bisa diatur berdasarkan langkah-langkah analisa sebagai berikut. Metode Rankig Procedure memiliki 4 langkah.
5. Rencana Produksi
Perencanaan produksi: aktivitas mengevaluasi fakta dimasa lalu dan sekarang serta mengantisipasi perubahan dan kecenderunga di masa mendatang untuk menentukan strategi dan penjadwalan produksi yang tepat guna mewujudkan sasaran memenuhi permintaan secara efekttif dan efisien. Aktivitas ini berupa merencanakan jumlah produk yang diproduksi, kapan produk harus selesai dan sumber/ material apa saja yang dibutuhkan untuk membuat produk tersebut. Lingkup perencanaan produksi meliputi perumusan keputusan yang menjawab pertanyaan Mengapa, Apa, Siapa, Kapan, Dimana, dan Bagaimana. Pertanyaan Mengapa (Why) menjelaskan latar belakang dan tujuan perencanaan produksi, yaitu untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah, memenuhi permintaan dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
SUMBER:
Z, Harmaizar. Menangkap Peluang Usaha. Bekasi CV Dian Anugerah Prakasa.
Irawan, Purna, Agustinus. 2017 Perancangan & Pengembangan Produk Manufaktur. Yogyakarta. ANDI.
Nur Istianah, Hilya Fitriadinda, Eni Sofia Murtini. 2019. Perancangan Pabrik Untuk Industri Pangan. Malang. UB Press.
Arif, Muhammad. 2017. Perancangan Tata Letak Pabrik. Yogyakarta. CV Budi Utama.
Agustina Eunike, Nasir Widha Setyanto, Rahmi Yuniarti dkk. Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan. Malang. UB Press.
Subagyo, Ahmad. 2007. Studi Kelayakan dan Teori Aplikasi. Jakarta. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Sumber link:
- https://jurnalmanajemen.com/desain-produk/
- https://uttmalang.wordpress.com/2013/10/16/perancangan-proses-produksi/
- https://econsydia.wordpress.com/manajemen-operasional/254-2/
SUMBER:
Z, Harmaizar. Menangkap Peluang Usaha. Bekasi CV Dian Anugerah Prakasa.
Irawan, Purna, Agustinus. 2017 Perancangan & Pengembangan Produk Manufaktur. Yogyakarta. ANDI.
Nur Istianah, Hilya Fitriadinda, Eni Sofia Murtini. 2019. Perancangan Pabrik Untuk Industri Pangan. Malang. UB Press.
Arif, Muhammad. 2017. Perancangan Tata Letak Pabrik. Yogyakarta. CV Budi Utama.
Agustina Eunike, Nasir Widha Setyanto, Rahmi Yuniarti dkk. Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan. Malang. UB Press.
Subagyo, Ahmad. 2007. Studi Kelayakan dan Teori Aplikasi. Jakarta. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Sumber link:
- https://jurnalmanajemen.com/desain-produk/
- https://uttmalang.wordpress.com/2013/10/16/perancangan-proses-produksi/
- https://econsydia.wordpress.com/manajemen-operasional/254-2/
Komentar
Posting Komentar